informasi dan edukasi seputar cryptocurrency dan saham

Senin, 30 Juli 2018

Beberapa Universitas china menyebut Craig Wright adalah Satoshi Nakamoto

Seorang jurnalis bernama Jasmine Solana menemukan buku teks ekonomi yang digunakan di beberapa universitas terkemuka di China. Buku tersebut menjadi bahan pemberitaan, karena dengan berani menyatakan bahwa Dr. Craig Wright adalah Satoshi Nakamoto, pencipta Bitcoin yang kontroversial.


Dr Craig Wright


Siapakah Craig Wright?
Dr. Craig Wright adalah sosok kontroversial yang banyak dikenal karena secara terang-terangan mengaku sebagai pencipta Bitcoin. Beberapa publikasi berita dan tokoh penting Bitcoin seperti Gavin Andresen dan Jon Matonis, mengatakan bahwa Wright telah menandatangani sebuah pesan menggunakan "kunci" Satoshi Nakamoto. Akan tetapi, kabar tersebut masih diragukan kebenaannya dan telah menjadi isu kontroversial di komunitas kripto. Wright pun akhirnya berhenti membahas klaim tersebut.


Digunakan Sebagai Pedoman Di Universitas Wuhan
Meski sudah banyak diragukan, Craig Wright rupanya masih mendapat dukungan dari beberapa pihak yang mempercayai identitasnya sebagai Satoshi Nakamoto. Frederic Mishkin, penulis buku berjudul "The Economics of Money, Banking, and Financial Markets (sixth edition)" adalah salah satunya. Ia menyebutkan Wright sebagai "Australian Geek" yang menemukan mata uang kripto Bitcoin hampir sepuluh tahun silam.

Buku tersebut awalnya ditulis dalam Bahasa Inggris, lalu kemudian diterjemahkan ke bahasa China. Tak main-main, buku ini telah disetujui peredarannya dan diterjemahkan oleh Wuhan Press University, salah satu lembaga pendidikan terbesar di China. Buku tersebut pun digunakan sebagai salah satu buku pedoman bagi para mahasiswa yang terdaftar di Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas tersebut.

Sebagai perbandingan, buku tentang Bitcoin di Universitas terkemuka lain seperti Princeton dan MIT hanya mereferensikan pencipta Bitcoin dengan nama samarannya, yakni Satoshi Nakamoto.


Sosok Nakamoto Belum Benar-Benar Terungkap
Banyak klaim bermunculan dari beberapa figur yang mengaku sebagai sang penemu Bitcoin, begitu pula dengan tudingan para pengguna Bitcoin yang mencurigai tokoh-tokoh tertentu. Salah satu contohnya adalah insiden yang terjadi tepat sebelum beredarnya berita tentang buku pilihan Universitas Wuhan. Seorang pria asal Hawaii yang bernama Ronald Keala Kua Maria mengklaim bahwa ia adalah Satoshi Nakamoto yang asli, juga mencoba mengakuisisi merek dagang Bitcoin Cash.

Sekalipun cukup marak dispekulasikan, belum ada sosok yang benar-benar terverifikasi sebagai Satoshi Nakamoto hingga saat ini. Craig Wright adalah kandidat yang bisa dikatakan paling mendekati karena sudah didukung beberapa figur penting dalam dunia Bitcoin. Namun sekalipun begitu, ia belum mendapat pengakuan secara universal atas klaimnya.

Source : seputarforex.com
Share:

Selasa, 03 Juli 2018

Mengenal Indeks Harga Saham


Indeks harga saham adalah indikator pergerakan harga saham, untuk seluruh saham atau sekelompok saham yang termasuk dalam indeks tersebut. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham. Bila suatu indeks harga saham bergerak naik, biasanya sebagian besar harga saham yang tergabung di dalam juga cenderung naik. Demikian pula sebaliknya.

Setiap pasar saham memiliki indeks harga sahamnya masing-masing. Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa jenis indeks harga saham, tapi yang paling populer adalah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Sering juga disebut dengan JCI (Jakarta Composite Index). IHSG dimulai dari angka 100, yaitu dimulai tanggal 10 Agustus 1982, dengan saham tercatat baru 13 saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 21 indeks harga saham yaitu:

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks yang mengukur pergerakan semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

2. Indeks LQ45
Indeks yang mengukur performa harga dari 45 saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

3. Indeks IDX30
Indeks yang mengukur performa harga dari 30 saham yang memiliki likuiditas sangat tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar. Konstituen Indeks IDX30 diambil dari konstituen Indeks LQ45.

4. Indeks KOMPAS100
Indeks yang mengukur performa harga dari 100 saham-saham yang memiliki likuiditas yang baik dan kapitalisasi pasar yang besar. Indeks KOMPAS100 diluncurkan berkerja sama dengan perusahaan media KOMPAS GRAMEDIA.

5. Indeks IDX SMC Composite / IDX Small-Mid Cap Composite Index
Indeks yang mengukur performa harga dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah.

6. Indeks IDX SMC Liquid / IDX Small-Mid Cap Liquid Index
Indeks yang mengukur performa harga dari saham-saham dengan likuiditas tinggi yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah. Konstituen Indeks IDX SMC Liquid diambil dari konstituen Indeks IDX SMC Composite.

7. Indeks IDX High Dividend 20/ IDX High Dividend 20 Index
Indeks harga atas 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.

8. Indeks IDX BUMN20/ IDX BUMN20 Index
Indeks yang mengukur performa harga harga atas 20 saham perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan afiliasinya.

9. Indeks Saham Syariah Indonesia/ Indonesia Sharia Stock Index (ISSI)
Indeks yang mengukur performa harga seluruh saham yang dinyatakan sebagai saham syariah sesuai dengan Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keungan (OJK).

10. Jakarta Islamic Index (JII)
Indeks yang mengukur performa harga dari 30 saham-saham syariah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.

11. Jakarta Islamic Index 70 (JII70)
Indeks yang mengukur performa harga dari 70 saham-saham syariah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.

12. Indeks Sektoral
Indeks yang mengukur performa harga seluruh saham dari masing-masing sektor industri yang terdapat pada klasifikasi Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA). Indeks ini terdiri dari:
Indeks Pertanian, Indeks Pertambangan, Indeks Industri Dasar dan Kimia
Indeks Aneka Industri, Indeks Industri Barang Konsumsi, Indeks Properti Real Estat dan Konstruksi Bangunan, Indeks Infrastruktur Utilitas dan Transportasi, Indeks Keuangan, Indeks Perdagangan Jasa dan Investasi

13. Indeks Papan Pencatatan (Board Index)
Indeks yang mengukur performa harga seluruh saham tercatat sesuai dengan papan pencatatannya yaitu Utama dan Pengembangan. Suatu saham masuk pada papan pencatatan Utama atau Pengembangan sesuai dengan ketentuan pencatatan saham di BEI. Indeks ini terdiri dari:
Indeks Papan Utama (Main Board Index)
Indeks Papan Pengembangan (Development Board Index)

14. Indeks BISNIS-27
Indeks yang mengukur performa harga dari 27 saham–saham yang dipilih oleh Komite Indeks Bisnis Indonesia. Indeks BISNIS-27 diluncurkan berkerja sama dengan perusahaan media PT Jurnalindo Aksara Grafika (penerbit surat kabar harian Bisnis Indonesia).

15. Indeks PEFINDO25
Indeks yang mengukur performa harga saham dari 25 emiten kecil dan menengah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi. Indeks PEFINDO25 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

16. Indeks SRI-KEHATI
Indeks yang mengukur performa harga saham dari 25 emiten yang memiliki kinerja yang baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik atau disebut Sustainable and Responsible Investment (SRI). Indeks SRI-KEHATI diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI).

17. Indeks infobank15
Indeks infobank15 adalah indeks yang terdiri dari 15 saham perbankan yang memiliki faktor fundamental yang baik dan likuiditas perdagangan yang tinggi. Indeks infobank15 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan media PT Info Artha Pratama (penerbit Majalah Infobank).

18. Indeks SMinfra18
Indeks SMinfra18 adalah indeks yang terdiri dari 18 saham yang konstituennya dipilih dari sektor­sektor infrastruktur, penunjang infrastruktur, dan pembiayaan infrastruktur (dari sektor perbankan) yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Indeks SMinfra18 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI).

19. Indeks MNC36
Indeks yang terdiri dari 36 saham yang memiliki kinerja positif yang dipilih berdasarkan kapitalisasi pasar, likuiditas transaksi, dan fundametal serta rasio keuangan. Indeks MNC36 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan media Media Nusantara Citra (MNC) Group.

20. Indeks Investor33
Indeks yang mengukur performa harga 33 saham yang dipilih dari 100 (seratus) Perusahaan Tercatat terbaik versi Majalah Investor yang dipilih berdasarkan kapitalisasi pasar, likuiditas transaksi dan fundamental serta rasio keuangan. Indeks Investor33 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan media PT Media Investor Indonesia (penerbit Majalah Investor).

21. Indeks PEFINDO i-Grade / PEFINDO Investment Grade Index
Indeks yang mengukur performa harga dari 30 saham emiten-emiten yang memiliki peringkat investment grade dari PEFINDO (idAAA hingga idBBB-) yang berkapitalisasi pasar paling besar. Indeks PEFINDO i-Grade diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
Share:

Recent Posts


Unordered List

Text Widget




.
Diberdayakan oleh Blogger.
Sebuah Catatan Pribadi

PERHATIAN : Harga aset digital bersifat fluktuatif, Semua konten dalam blog ini adalah hanya sebatas informasi dan referensi saja, semua pengambilan keputusan menyangkut trading dan investasi aset digital adalah independen berdasarkan keputusan masing-masing individu

Kategori


Copyright © Mengenal Aset Digital | Powered by Blogger

Design by Anders Norén | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com